Friday, July 3, 2015

Transformasi Kuliner dari Semarang ke Pekanbaru

Dengan postur yang kurus dan tidak mencerminkan perawakan seorang penggemar kuliner, saya memiliki pengalaman unik mengenai aktifitas kuliner yang bertransformasi dari kota Semarang ke Pekanbaru.
Hampir tiga tahun saya tinggal di kota pekanbaru namun ada beberapa hal yang begitu mudah saya jumpai di Semarang namun sulit bahkan tidak berhasil saya jumpai di kota Pekanbaru, Hal tersebut juga berlaku kebalikan. Berikut ini pengalaman saya mengenai perbedaan antara semarang dan pekanbaru. Jika kita tengok dari segi penduduk Pekanbaru di dominasi oleh beberapa suku bangsa dengan urutan seperti berikut.
1. Orang Minang (atau yang sering disebut dengan orang Padang)
2. Melayu 
3. Orang Jawa (Jawa Tengah, Barat & Timur, pokoknya jawa)
4. Batak
5. Tionghoa
6. Dll
Kurang lebih seperti itu, artinya dari segi kultur penduduk seharusnya tidak jauh beda dengan warga Semarang karena selama saya tinggal di Semarang saya biasa berbaur dengan beberapa teman yang juga pendatang. nah namun beda tempat tetap saja ada perbedaan kebiasaan atau ciri khas termasuk dalam urusan kuliner. Pengalaman aktifitas kuliner saya mengalami pengalaman cukup unik ketika tinggal di kota Pekanbaru.


Buah Belewah Tidak Ada di Pekanbaru
Hampir selama satu tahun di Pekanbaru saya baru sadar ketika mencari buah belewah dibeberapa kios buah tidak bisa saya temukan. Padahal di Semarang buah belewah sangat mudah sekali. Jadi untuk bisa memenuhi keinginan saya untuk merasakan belewah akhirnya saya menggunakan buah melon, sebelas duabelas sih tapi wanginya beda.

Tahu Petis Tidak ada di Pekanbaru
Awal menginjak kota Pekanbaru mudah sekali menemui pedagang gorengan, dari yang sedenter (menetap) bahkan nomaden (keliling). Bahkan ada penjual gorengan dengan label Semarang tapi sampai saat ini tidak bisa kita jumpai petis. Apakah Petis itu? Petis adalah semacam saus tiram khas jawa, nah jika kita bilang khas jawa di Pekanbaru Banyak orang jawa, tapi tidak ada yang memproduksi petis, bahkan untuk bisa menikmati tahu petis saya harus pesan dari surabaya.




Alhamdulillah Angkringan Mulai muncul di beberapa titik kota Pekanbaru
Angkringan merupakan kuliner bersejarah bagi saya, karena di angkringanlah saya bisa menikmati makan dan minuman hangat dengan suasana yang hangat. Awal menginjak pekanbaru saya mengobati rasa kangen saya pada angkringan dengan menyambangi angkringan PAK BAGONG. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun ternyata Angkringan Pak Bagong berkembang pesat dan mulai muncul banyak angkringan-angkringan di pekanbaru. Tapi jangan pernah berharap angkringan di Pekanbaru menjual Nasi Bungkus seperti di Jawa. Penduduk pekanbaru lebih menikmati makanan yang masih baru saji.

Teh Telur Khas Minang
Akhirnya saya bisa menikmati teh telur, Kota pekanbaru dengan jumlah penduduk terbanyak orang Minang sangat mudah bagi kita menikmati kuliner khas minang, Salah satunya teh telur atau teh talua. Selama ini saya hanya bisa menikmati teh telur melalui TV dan Internet sambil negbayangin rasanya yang enak. Namun setelah merasakan langsung Teh telur dugaan saya salah, ternyata teh telur lebih enak dari yang saya bayangkan. Rekom Kita bisa beli kalo malam hari di Warung simpang Ahmad Dahlan. Atau berminat membuat sendiri?? Bisa juga Cara membuat Teh Telur


Dulu Makan Nasi Padang Kalo Lagi ada Duit
Ketika tinggal di Semarang untuk menikmati nasi padang kami harus nunggu punya uang lebih, karena nasi padang di Semarang termasuk makanan mahal. Tapi ketika saya tinggal di Pekanbaru makan nasi padang kapan saja. Tapi sayangnya di Pekanbaru tidak ada warteg.

Perbedaan Penyebutan  Makanan
Nah buat para sahabat yang tinggal diJawa berkunjung ke Riau atau sebaliknya kita harus tahu beberapa hal berikut.

KLEPON atau ONDE-ONDE


Selama ini saya menyebut makanan ini dengan Klepon tapi di pekanbaru ini adalah Onde-onde




BAKSO URAT
Bakso urat dikenal warga Pekanbaru dengan bakso yang 100% daging
tapi Warga Semarang Mengenal dengan Bakso yang didalamnya ada jeroan



BAKSO PANGSIT

Gambar diatas adalah bakso pangsing yang saya kenal di jawa, Bakso dengan tambahan pangsit goreng ataupun rebus.
Namun di Pekanbaru Bakso Pangsit adalah Bakso dengan mie kuning dengan sedikit kuah, mirip seperti miayam bakso tapi ga pake ayam. Jangan salah reques.....






Jadi bagi teman-teman yang belum pernah merasakan Tahu Petis dan Es Blewah kalo berkunjung ke Jawa kalian harus nyobain kuliner merakyat itu. Dan Kalo berkunjung ke pekanbaru, wajib rasanya nobain ikan Salai. Dulu ikan salai sangat istimewa bagi saya tapi karena saya sudah menjadi warga kota pekanbaru ikan salai udah jadi biasa.

No comments:

Post a Comment